Home / Uncategorized / Komisi IV kecam proyek Yang Sudah Berkali-Kali Di Ingatkan Yang Tidak Sesuai Bahan Jauh Dari Spesifikasi

Komisi IV kecam proyek Yang Sudah Berkali-Kali Di Ingatkan Yang Tidak Sesuai Bahan Jauh Dari Spesifikasi

Spread the love

Tanggamus -Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanggamus Komisi 4 dari Fraksi Partai Gerindra, Romzi Edy, mengeluarkan kecaman keras terhadap proyek pembangunan sekolah SDN 2 Umbar dan SMP Satap 5 Kecamatan Kelumbayan yang masih dalam pengerjaan. Kecaman tersebut disampaikan setelah Romzi melakukan kunjungan langsung ke lokasi kedua proyek.

Diketahui, kedua proyek bersumber dari anggaran belanja modal dengan rincian sebagai berikut:

– Proyek SDN 2 Umbar Kecamatan Kelumbayan: Jenis pengadaan pekerjaan konstruksi, satuan kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanggamus, pagu anggaran Rp 768.000.000,00, dan pemenang tender CV. PERKASA ALAM.

– Proyek SMPN Satu Atap 5 Kelumbayan: Jenis pengadaan pekerjaan konstruksi, satuan kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanggamus, pagu anggaran Rp 864.000.000,00, dan pemenang tender CV. GORO JAYAPRATAMA.

Menurut Romzi Edy, selama kunjungan langsung ditemukan berbagai masalah pada kualitas bahan material yang tidak sesuai spesifikasi. Antara lain, baja ringan yang digunakan tidak sesuai spesifikasi, pemasangan lantai keramik diduga asal-asalan dan kurang kokoh, serta bahan plapon yang diduga tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). bahkan pagu informasi nya juga tidak terpasang.

“Kita sudah temukan beberapa kekurangan yang cukup jelas. Bahkan, sebelumnya sudah ada peneguran baik dari dinas pemerintah daerah maupun pengawas proyek kepada rekanan, tapi tidak ada tindakan perbaikan sama sekali,” ungkap Romzi.

Selain masalah kualitas bahan, Romzi juga menyatakan kecurigaan akan potensi dugaan penyelewengan anggaran. Menurutnya, kualitas material yang tidak sesuai spek menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara anggaran yang dialokasikan dan barang yang digunakan. Bahkan, kepala sekolah yang seharusnya memantau proses pembangunan juga tidak mengambil langkah apapun, seolah ada pembiaran.

“Kami tidak bisa mentolerir proyek asal-asalan, terutama yang berkaitan dengan pendidikan yang menyangkut masa depan anak-anak. Semua pihak yang terlibat harus bertanggung jawab dan melakukan perbaikan segera,”dan di tunggu etikat baik nya untuk Menganti semua bahan yang tidak layak dan tidak sesuai dengan spesifikasi tegas nya (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *